RUMAH CINTA

Minggu, 25 Oktober 2009

7. NYANGKOK

Tak terasa kalau para penghuni Rumah Cinta kini makin bertambah dewasa.
Mbak ida yang dulunya masih perawan, kini telah di renggut keperawanannya alias sudah menikah dan memiliki dua orang anak, putra putri yang lutu-lutu.
Sedangkan Aa’ ngiler yang dulu pacaran, kini putus di tengah jalan, untung aja gak ketabrak truk kontener.
Wiya yang dulu mukanya alus mulus, kini di penuhi taburan choco chip alias jerawat. Yang istiqamah hanya si Rhe yang badannya gak ninggi-ninggi teteeep…aja pendeknya segitu, sensinya juga lengkeeet banget..
Kalau Ahmed sepertinya dia sudah memasuki masa rentannya yakni masa akhil baligh, terbukti dari suaranya yang dulu merdu, semerdu kaleng sobek, kini sedikit lebih basoke. keren kan…?.
Sementara Neni masih menyandang status sebagai Ratu Njelowet tentu dengan suara melengkingnya sebagai ciri khas, tetapi tubuh kecilnya dulu kini semakin bongsor plus makin berisi. Wiya ma Rhe lewat deh…
ade Ocit gak ada perubahannya sama sekali. Suara cadelnya masih lengket. Dodolnya juga awet. Yang berubah dari dia Cuma kulitnya yang makin hari makin gak bisa di bedakan mana Lumpur dan mana kulit. Karena ia lebih suka berjemur di di lapangan bola dan berendem bersama para kecebong.
Tak biasanya Rumah Cinta terlihat sepi seperti hari ini, para penghuni entah kemana, yang jelas barang-barang berharga seperti remot lusuh dan beberapa lembar cucian yang numpuk masih aman. Keadaan rumah juga terkendali.
Abah yang baru pulang mengisi majelis taklimnya sedikit heran mendapati rumah kosongnya,..upsss!!! Rumah Cintanya kosong... abah merasakan ada yang kurang jika pulang ke rumah tidak mendapati istri tercinta dan buah hatinya yang tengah rebut berebut menyambut datangnya. Itulah mengapa abah membiarkan ibu untuk tidak bekerja, agar seluruh waktu dan perhatian ibu tertumpu pada beliau dan buah hati tercinta. Hingga pada saat lemah, letih, lesu, lelah, lalai ( 5L) menyerang, abah akan merasa sehat, seger, buger ketika sampai dirumah.
Mendapati rumah sepi, abah terlihat bersedih. Rasa lelah dan penat seharian mendidik dan mengajar masyarakat agar sadar akan pentingnya belajar ilmu agama ternyata belum terobati, karena tak satupun dari penghuni Rumah Cinta yang menyambut kedatangannya dan berebut mengambil oleh-olehnya. Dengan langkah gontai abah membawa sendiri kantong plastik merah yang berisi makanan tradisional hadiah dari para jama’ahnya ke dalam. Meski tak ada orang di dalam , abah selalu mengucap salam agar rahmat dan kasih sayang Allah tetap tercurah di Rumah Cinta ini.
Untuk memastikan kalau di rumah tak satupun ada orang, abah memanggil satu-persatu dari putra putrinya.
“ Ami ( Aa’)..Wiya,..Anun ( Rhe ),..Ahmad,..Neni,.. ocit,..”
menunggu sebentar.
Tak ada jawaban.
Beberapa saat setelah mengabsen putra-putrinya, dalam suasana hening, tiba-tiba dari dalam terdengar suara basoke yang serak-serak becek menyanyikan lagu dangdut. Hingga menggema di setiap sudut-sudut rumah cinta.
“ Ahmad…!!! “ Panggil abah cepat yang langsung mengenali pemilik suara itu sambil memperbaiki gagang kaca matanya.
“ Tiang,.. “ sahut Ahmed.
“ Mana ibumu dan yang lain. ..? “
“ Tadi siang selepas zuhur, semua ke rumah bibi. Katanya mau Bantu masak, ada acara. Kecuali Aa’,..”
abah manggut-manggut mengerti. Dan dari luar terdengar suara mesin sepeda motor tengah dimatian. Ternyata Aa’ ngiler baru datang dari jalan-jalannya. Ketika membuka pintu ia langsung menemukan sekantong plastik jajanan yang di bawa abah barusan. Dengan semangat sumpah pemuda Aa’ langsung melahapnya tanpa ampun. Ahmed yang baru saja menyelesaikan album rekaman dangdutnya lansung nimbrung bersama Aa’ menghajar jajanan yang ada, tanpa merasa berdosa. Melihat mujahidnya melahap jajanan yang dibawanya, rasa bahagia dan syukur menyelinap dalah hati lelaki paruh baya itu. Sedikitpun ia tidak merasakan letih seharian berceramah dan menaklukkan jalan sepanjang puluhan kilometer.
Tak sengaja Ahmed melirik jenggot Aa’ yang tipis nan jarang.
“Kenapa,..? “ Tanya Aa’ penasaran melihat Ahmed yang dari tadi memandanginya.
“ Aa’,.. berapa tahun baru jenggot Aa’ mulai numbuh…? “ Tanya Ahmed serius.
“ Sudah lama… “ Aa’ membelai jenggot tipisnya bangga.
“ Tapi kok kelihatannya itu-itu saja, gak nambah-nambah. Kurang pupuk kali,..? “
“ Weit,.. jangan berperasangka buruk dulu, dalam kurun waktu setengah tahun ini nambah empat helai kok.. Semua makanan yang aku makan tiap hari ini, kamu kira untuk siapa,..hah,..? “ Aa’ sedikit emosi.
“ Buat kenyang lah..! “ Ahmed ngasal.
“ Buat jenggot ini.. “
“ asal kamu tahu aja. Gini-gini, jenggot idaman para gadis,… “ sambung Aa’ cepat.
“ Biar tipis begini, masih mending kan. Dari pada kamu yang tidak punya sama sekali.. “ ledek Aa’ membuat Ahmed tersungging.
“ Nah… dari itu, mengapa ane bertanya ma ente akhi. Bagaimana supaya jenggot ane bisa numbuh lebat seperti syaikh–syaikh Timur Tengah itu…?!! “ Ahmed langsung antusias.
“ Afwan,.. ente salah alamat. Karena ane specialis jenggot tipis. Tidak menerima pesanan jenggot lebat. Kalau mau minta resep nanyaknya ma yang di sono no..!! “ tunjuk Aa’ pada abah yang tengah asik membaca kitabnya.
Demi untuk mendapatkan jenggot yang lebat. Ahmed rela melakukan berbagai terapi yang dianjurkan asalkan apa yang selama ini di impikan tercapai. Iapun mendatangi abah ke perpustakaannya.
“ Pada usia berapa jenggot itu di sunnahkan, bah,..? “ Ahmed membuka wacana.
“ Paada saat jenggot mulai bisa tumbuh pada orang itu. “ Jawab abah masih memandangi kitabnya.
“ Seumuran kamu biasanya sudah mulai numbuh. “ sambung abah alagi.
@ RMH CNT @

Demi mewujudkan semua impiannya. Setiap orang yang dilihatnya mempunyai jenggot panjang, ia tak pernah segan untuk bertanya. Namun jawaban yang selalu ia dapatkan adalah memintanya untuk bersabar.
Sabar itupun ada batasnya. Telah sekian lama ia menanti untuk memiliki jenggot, Ahmed rela bolak-balik keliling mencari obat yang bisa menumbuhkan jenggot dengan lebat. Namun hasilnya tetap nihil. Kecawa dan prustasi menghampiri. Letih seharian keliling mencari obat penyubur jenggot Ahmed duduk berselonjor di dekat abah yang tengah membaca kitab di perpustakaan dan menceritakan semua keluh-kesahnya selama ini yang menginginkan untuk mempunyai jenggot lebat.
“ Bah. Apa benar jenggot bisa numbuh dengan lebat bila di olesi kotoran sapi yang masih anget..? “ Tanya Ahmed polos.
“ Glek…!!! “ Abah terkejut mendengarnya.
“ Islam tidak pernah mengajarkan menggunakan obat yang terbuat dari barang nakjis. Ingat itu. “ abah menasehati putranya agar tidak terjebak menggunakan obat-obatan terlarang.
“ melihat faktor genetic saya yang secara,..abah berjenggot lebat, seharusnya saat ini jenggot sudah mulai numbuh di dagu saya. Tetapi kenapa tidak bisa. Apa mungkin abah tidak mau mewariskan jenggot itu pada anak cucu,..? abah pelit mau dapat pahala sendirian, ..!! “
“ Kenapa kamu bisa bilang begitu,..? “ Tanya abah.
“ La iya. Buktinya abah Cuma memberi Aa’ beberapa helai saja. Bagaimana dengan saya,..? “
“ Kamu ada-ada saja Ahmad.. “ Abah tersenyum menengar komentar putranya yang konyol itu.
“ Ini serius bah,.. boleh saja babah tidak mau memberi ane sebagian dari jenggot abah karena takut jenggot abah habis, tapi ane mohon pliiiis,… izinkan ane untuk nyangkok jenggot abah. Ya..ya..ya…!!! “ mata Ahmed berkedip-kedip. Bukannya dijawab, justru jitakan langsung mendarat di kepalanya.
Ahmed terlihat kecewa. Iapun langsung masuk ke ruangannya sembari merenungkan keputusannya untuk mencangkok jenggot abah.
“ Nyangkok jenggot apa kumis ya,..?. jenggot,.. kumis,.. jenggot,..kumis. “ Ahmed menimbang-nimbang menggunakan kancing bajunya.
“ Kalau jenggot saja, takut dikira kambing. Kalau kumis saja nanti dikatai kucing. Kalau jenggot ama kumis nati dikira apa ya,..? “ Ahmed bertanya pada diri sendiri.
Wiya yang kebetulan lewat dan mendengar Ahmed langsung menjawab.
“ Kalau jenggot ama kumis nanti dikatai kucing beranak kambing…”
“ ha..ha..ha.. “
gelak tawa Wiya membuat abah terganggu. Dan Wiya pun langsung kena semprot abah.
Ahmed puas.

Pesan moral:
Meneurut para ilmuan Biologi, jenggot juga termasuk salah satu tumbuhan, karena itu merupakan akar gigi. Karena tumbuh dengan lebat seperti tanaman. Ternyata jenggot juga bisa di cangkok…!!!. Bagi anda yang tidak memiliki jenggot sama sekali, boleh mencangkok jenggot lebatnya om Osama bin Laden.=)

1 komentar: