RUMAH CINTA

Minggu, 25 Oktober 2009

11. Rasa Keju

Ketika semua telah membaik, baik itu rasa sakit hati, rasa tak dihargai maupun rasa terhinakan saudara sendiri telah benar-benar kembali normal, keadaan penghuni Rumah Cintapun kini kembali seperti biasa. Tidak sulit membuat hati Wiya untuk kembali seperti semula, cukup dengan salah satu dari mereka yang telah menyakiti hatinya, berani untuk mengakui kesalahannya alias minta maaf lalu sungkeman.he..he.. nggak ding
Semua akan impas…
Namun tekad untuk cuti membuat nasi goreng benar-benar dipegang oleh Wiya, tak peduli apapun yang menghadang, meski si Aa’ sampai ileran sekalipun, meski ade-adenya akan mengis darah sekalipun.
Wiya tidak peduli..
Cuaca siang, hari libur ini tidak benar-benar terik, mungkin karena mendung yang menutupinya sepanjang hari. Kebetulan kakak sulung beserta suami dan anak-anaknya datang berkunjung, dan semakin menambah keramaian dan kemeriahan Rumah Cinta.
Mendengar celoteh riang dari mulut kecil keponakannya itu, hati Wiya semakin terobati. Ia kini benar-benar telah melupakan peristiwa memilukan pagi tadi.
Ketika semua penghuni Rumah Cinta tengah asik berkumpul di teras depan, bocah-bocah kecil itu malah lebih memilih untuk menonton televisi dengan menyetel kaset VCD Harun Yahya bersama kawan sesama bocahnya dari pada akan menjadi mainan empuk paman dan bibinya yang super dupel jail.
Setelah sekian jam mereka ditinggal untuk menonton TV, tiba-tiba si kecil berlari dengan tergopoh-gopoh.
“ Cantiiik,.. “ ( eit,.. yang ini Panggilan sayang dari sikecil yang memiliki makna antonim)
Teriak si kecil pada bibi,..ehem,.. cantiknya.
“ Iya sayang,..” Wiya senyum sembari menahan pipis.
“ Keju itu apaan sih,..”
“ Emm..mm.. apa ya … keju itu,.. sejenis makanan yang banyak mengandung vitamin yang bisa membantu perkembanngan tulang pada tubuh manusia, dimana vitamin di dalam keju itu sangat berguna untuk proses metabolisme kita, terutama pada anak-anak yang usianya kira-kira di bawah lima puluh tahun ke atas. Artinya, seseorang yang mengidap penyakit osteoporosis di masa BALITAnya, itu terjadi akibat ia kekurangan makan keju semasa BATITAnya. Nah sedangkan secara bahasa, Keju itu sendiri memiliki beberapa macam makna, terlebih lagi dalam bahasa Bali, Keju itu artinya hasrat ingin Buang Air Besar…kemudian,..”
“ Huwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…………………….” Teriak si kecil menangis sekencang-kencangnya, membuat Wiya panik dan berusaha untuk melindungi kedua telinganya dari ancaman dan bahaya polusi suara yang di keluarkan si kecil.
“ Lho,.. sayang,..kenapa.? cup…cup…cup…”
Wiya berusaha untuk membuat keponakannya itu diam. Namun sia-sia.
Si kecil masih belum bisa diam. Sampai pada akhirnya mbak Idha, kakak bungsu Wiya yang sekaligus ibu kandung si kecil datang ketika mendengar suara tangis jagoannya menggema dan membahana ke penjuru nusantara.
“ Kenapa sayang?” tanya ibunya lembut.
Karena ibunya yang tanya si kecil langsung saja bercerita tanpa dosa.
“ Kakak tadi tanya ma bibi Cantik, kalau keju itu apa?” dengan mata yang masih sembab.
“ Terus,.. kenapa nangis..?” sambut bundanya menyimak dengan seksama.
“ Cantik bukannya jawab, malah ngomel-ngomel,..huk..huk..huk…”
Nangis lagi.
“ Udah sayang, Cantiknya mungkin lagi kurang sehat makanya marah.” Ibunya memberi pengertian sebijak mungkin pada anaknya yang masih berusia tiga tahun itu.
“ Iiih,.. enak aja lapor dan main tuduh seperti itu.” Protes Wiya pada ponakannya.
“ Kan tadi Cantik sudah jelaskan kalau keju itu…adalah sejenis makanan yang banyak mengandung vitamin yang bisa membantu perkembanngan tulang pada tubuh manusia, dimana vitamin di dalam keju itu sangat berguna untuk proses metabolisme kita, terutama pada anak-anak yang usianya kira-kira di bawah lima puluh tahun ke atas. Artinya, seseorang yang mengidap penyakit osteoporosis di masa BALITAnya maksudnya BawahLImapuluh Tahun, itu terjadi akibat ia kekurangan makan keju semasa BATITAnya atau ketika usianya Bawah Tigapuluh Tahun. Nah sedangkan secara bahasa, Keju itu sendiri memiliki makna khusus, terlebih lagi dalam bahasa Bali, Keju itu artinya hasrat ingin Buang Air Besar…kemudian,..” Wiya mengulangi penjelasannya secara berapi-api .
“ Aaah,.. sudah-sudah..kamu menjelaskannya kelewat cerdas, namanya juga anak kecil, jawabnya yang sederhana saja.” Bantah mbaknya jengkel, mendengar ocehan Wiya mengenai keju.
“ sayang.. keju itu adalah makanan enak yang bikin kita kuat dan sehat.” Terang ibunya pelan membuat si kecil manggut-manggut, sepertinya ia mulai memahami apa itu keju.
“ Kalau begitu, kakak mau juga dong makan keju bu.! “ Rengek si kecil yang kebetulan saat itu Ahmed mendengarnya.
“ Sayaaang.. di sini gak ada orang yang jual keju.” Rayu mbak Idha.
“ Ngaaaaaaaaaaaaaaak… pokoknya kakak mau keju, supaya kakak cepat besar kayak Abi, bisa cepat nikah dan punya anak kayak ibu…….”
Tidak terima, si kecil terus saja merengek-rengek dan berteriak minta di belikan keju.
“ Kakak Fawaz mau keju.?” Tanya Ahmed menahan tawa mendengar rengekan ponakannya yang kelewatan..
Si kecil mengangguk mantap.
Digamitnya lengan keponakannya menuju ke kamar tengah.
Ahmed meminta keponakan kecilnya itu untuk duduk menunggu sejenak. Begitu melepas pakaianya, Ahmed bertanya lagi pada si kecil.
“ Kakak sebelum makan keju, mau mencium baunya dulu gak? “ Tanyanya serius.
“ Iya.” Jawab si kecil singkat.
Ahmed kemudian menutup hidung ponakannya dengan tangan sebelah kiri.
Mereka terdiam sesaat.
Beberapa menit berlalu…
“ bagaimana.? Masih mau makan keju?”
“ Kok kejunya seperti bau ketek ibu ya,..?” Jawab si kecil polos.
“ Emang begitu bau keju Kak,..” Ahmed meyakinkan ponakannya
Ahmed lalu mengulangi perbuatannya dengan menempelkan telapak tangan kirinya diketeknya yang sedang lembab, kemudian menawarkan keponakannya kembali.
Si kecil berlari keluar menemui ibunya dan berteriak kegirangan…
“ Ibuuuuu….. kakak juga punya rasa keju..”
Dengan wajah berbinaria.
“ Mana.?” Tanya ibunya.
Dan Si Kecil menirukan cara yang di lakukan pamannya pada dirinya tadi. Kontan membuat ibunya teriak.
“ Iih……..kakak jorok. Masak ketek rasa keju.”
“ Paman Ahmed bilang gitu kok. Ibu juga punya kan? ” tanya si kecil sambil mencium tangan kirinya yang telah berulang kali ia tempelkan pada keteknya.
“ Gak usah sayang. Itu jorok” perintah ibunya sambil menarik tangan putranya yang tak henti-hentinya mencium bau keteknya.
“ Berarti kejunya ibu lebih enak dari pada kejunya Kakak, soalnya paman bilang kalau makin asem, berarti kejunya makin enak bunda…” Cerita si kecil semangat sambil mencium kembali tangan bekas keteknya.
Mbak Idha. “ @#%$$%^&^* ” dan menatap Ahmed dengan jengkel.
Ahmed hanya bisa cengengesan dan mengangkat tangan.



Pesan Moral :
Tak perlu merogoh gocek lebih dalam kalau sekedar ingin mendapatkan aroma keju pada masakan atau makanan anda, karena sesungguhnya dalam diri anda telah Allah mengaruniakan aroma keju yang sesungguhnya.
Ketek aroma keju,…mmm…..mmm…….nyumiiiiii…=P
khwueiik….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar